Senin, 30 Januari 2012

Pengendara Vespa

Siapapun bisa mengendarai vespa!

Gak percaya? Ini buktinya...

Mulai dari orang biasa,

artis, the changcuters misalnya...

Pembalap,

Superman,

Dan Sinterklas...


Masih ada lagi nie, seperti Gajah...

Ataupun Katak.

Hidden Camera

Mas-mas and Bapak-bapak, mohon maaf yah kalau ternyata di salah satu foto yang ada di http://missoranye.blogspot.com/ ini adalah kendaraan milik anda. Maaafff banget... Semua foto-foto yang saya ambil dari hp kamera saya yang bisa dibilang jadul ini, cuma karena rasa ketertarikan saya sama vespa dan vw kodok. Bagi saya, vespa ataupun vw kodok itu adalah sesuatu yang unik dan keren. Karena saya gak bisa mengendarai vespa, jadi cuma bisa kagum aja sama orang-orang yang pakai vespa. Seenggaknya, saya punya miniaturnya aja deh. Hehe :b Kalau vw kodoknya, nanti akan saya beli. Nantiiiii..... (^^,)

~ @ jalanan cibitung menuju cikarang ~ 

~ @ tempat parkir Masjid kampus, Universitas Mercu Buana ~


~ @ tempat parkir kampus, Universitas Mercu Buana ~

~ @ tempat parkir kampus, Universitas Mercu Buana with d'Ladies ~

~ @ tempat makan samping kampus, Universitas Mercu Buana ~

~ @ tempat makan samping kampus, Universitas Mercu Buana ~

~ @ stand vespa, Pekan Raya Jakarta 2011 ~

~ @ tempat makan samping kampus, Universitas Mercu Buana ~

~ @ depan rumah yang punya vespa ~

~ @ bengkel vespa dekat pertigaan kampus, Universitas Mercu Buana ~

~ @ lampu merah Kalimalang ~

~ @ pombensin Lippo Cikarang ~

~ @ pombensin Lippo Cikarang ~

~ @ pombensin Lippo Cikarang ~


Minggu, 29 Januari 2012

Couple of Vespa












Rabu, 25 Januari 2012

Punk Rock Jalanan

Sungguh ku menyesal telah mengenal dia
Dan aku kecewa pernah menyayanginya
Dan aku tak akan mengulang kedua kalinya

Reff:
Ku simpan rindu di hati, gelisah tak menentu
Berawal dari kita bertemu, kau akan ku jaga (sampai mati)
Ku ingin engkau mengerti betapa kau ku cinta
Hanya padamu aku bersumpah kau akan ku jaga sampai mati

Ku ingin tahu siapa namamu dan ku ingin tahu dimana rumahmu
Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup kita berbeda, aku hanyalah punk rock jalanan
Yang tak punya harta berlimpah untuk dirimu sayang

Ku tunggu kau ku tunggu, ku nanti kau ku nanti
Walau sampai akhir hayat ini
[2x]

Ku kira kau setia padaku
Ternyata kau menduakanku
Sungguh hatiku tak menduga
Menyesal ini ku alami
Perjalanan cinta selama dulu
Ku kira kau bosan padaku
Ternyata kau menduakanku

Dulu kau berjanji akan sehidup semati (itu gombal)
Dan aku kecewa telah menyayanginya
Dan aku tak akan mengulang kedua kalinya
Repeat reff
Ku ingin tahu siapa yang menyayangimu dan ku ingin tahu ku menyayangimu

Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup kita berbeda, aku hanyalah punk rock jalanan
Yang tak punya mobil mewah untuk dirimu sayang

Kerudung Paris Polos





Tersedia berbagai macam pilihan warna.


Harga: 
Rp 15.000

Cara Order:
Email ajengaviarini@gmail.com
Sms 02190633769

Format:
Nama_Barang yg diorder_Alamat

Happy Shopping, Sista ^.^




Senin, 23 Januari 2012

Tentang Boutique



Hallo... 
Welcome to my boutique...


Silahkan dilihat-lihat dulu Sista, siapa tahu ada yang tertarik untuk diorder.
Miss Oranye Boutique menjual berbagai macam pernak-pernik Wanita.
Mulai dari Kerudung, Bros, Baju, dan Aksesoris lainnya.


Happy Shopping, Sista (^.*)

Punk Rock Jalanan

Sungguh ku menyesal telah mengenal dia
Dan aku kecewa pernah menyayanginya
Dan aku tak akan mengulang kedua kalinya

Reff:
Ku simpan rindu di hati, gelisah tak menentu
Berawal dari kita bertemu, kau akan ku jaga (sampai mati)
Ku ingin engkau mengerti betapa kau ku cinta
Hanya padamu aku bersumpah kau akan ku jaga sampai mati

Ku ingin tahu siapa namamu dan ku ingin tahu dimana rumahmu
Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup kita berbeda, aku hanyalah punk rock jalanan
Yang tak punya harta berlimpah untuk dirimu sayang

Ku tunggu kau ku tunggu, ku nanti kau ku nanti
Walau sampai akhir hayat ini
[2x]

Ku kira kau setia padaku
Ternyata kau menduakanku
Sungguh hatiku tak menduga

Menyesal ini ku alami
Perjalanan cinta selama dulu
Ku kira kau bosan padaku
Ternyata kau menduakanku
Dulu kau berjanji akan sehidup semati (itu gombal)
Dan aku kecewa telah menyayanginya
Dan aku tak akan mengulang kedua kalinya

Back to reff

Ku ingin tahu siapa yang menyayangimu dan ku ingin tahu ku menyayangimu
Walau sampai akhir hayat ini
Jalan hidup kita berbeda, aku hanyalah punk rock jalanan
Yang tak punya mobil mewah untuk dirimu sayang

Musisi Jalanan

Terkadang risih, terkadang senang, kalo seandainya ada Pengamen (Ups, kayaknya lebih keren kalo disebut Musisi Jalanan aja kali yaa...) di Bus kota. Gak cuma 1 macem deh gayanya. Tapi udah seribu macem. Dari yang penampilannya menyeramkan sampai yang penampilannya keren ala Artis Ibukota. Yang gak banget itu, yang penampilannya menyeramkan, telinga ditindik kanan-kiri atau gak dibolongin. Terus celana di sobek-sobek.   Badan dilukis sama tato. Haduuwwhh,, situ Oke...???

Sorry nie Mas, bukannya saya gak mau berbagi rezeki sama kalian. Tapi saya juga harus lihat-lihat dulu kaliii... Kalo saya sendiri siy, pertama kali yang saya nilai adalah Lagu yang kalian alunkan. Yaaa... walaupun suara kalian gak bagus-bagus banget, kalo saya suka sama lagunya, saya pasti kasih kok. Yang kedua adalah performance kalian, yaitu bagaimana cara pembawaaan kalian untuk menyajikan musik yang kalian mainkan. Sopan atau tidaknya kalian. Jangan harap deh saya bakal kasih sesuatu sama kalian yang pembawaannya kayak preman. Emang siy, kalian bikin saya takut. Tapi saya rasa, saya masih aman karena di dalam bus masih ada Pak Supir, Pak Kernet, beberapa Penumpang lainnya, dan Penjual Asongan. Begini aja deh, bayangkan kalo yang ada di dalm Bus itu adalah salah satu saudara perempuan kalian (Musisi Jalanan, maksudnya). Saya yakin kalian pasti masih punya hati nurani. (^^,)

Gak semua Musisi Jalanan tampil menyeramkan seperti itu siy. Ada juga yang rapi, bersih, dan modis. Keren lah pokoknya. Ditambah lagi suara mereka yang merduuu... Penyanyi-penyanyi sekarang pun, bisa jadi kalah sama suara Musisi Jalanan itu. Tau Aris Idol kan..? Ya itu lah salah satu dari sekian banyak Musisi Jalanan yang berkualitas. Hanya saja mereka terbentur dana untuk mempromosikan bakat mereka. Kadang saya sempat berfikir. Andai aja ada Produser yang lagi naik bus terus dengar suara merdu mereka. Wow!!! Pasti langsung dijadiin artis. Gak bakal diragukan lagi deh. Tapi, mana ada produser yang naik bus?!

Saking terkesimanya melihat Musisi Jalanan yang berkualitas, saya jadi sering nge-rekam suara mereka dari dalam bus. Percaya atau gak, saya melakukan itu cukup sering. Rekaman-rekaman itu saya kumpulkan hanya untuk koleksi pribadi di hp saya. Berasa kayak lagi dengar konser Satu Jam Bersama xxxx. Dari data rekaman yang berhasil saya kumpulkan, saya menemukan Musisi Jalanan yang bersuara emas dan piawai memainkan alat musik, mulai dari gitar, drum (apa yah nama tepatnya alat yang mirip drum itu?), dan biola di bus arah Bekasi menuju Bogor, Bekasi menuju Tangerang atau Merak (yang ini masih jarang), dan arah sebaliknya. Kalo yang dari Bekasi menuju Bogor mereka mulai perform di saat bus memasuki gerbang tol sampai Ceger, berhubung sekarang lewat Cikunir. Kalo dulu dari Bekasi sampai Uki. Dan arah sebaliknya juga. Kalo yang Bekasi menuju Tangerang atau Merak, mereka selesai perform di Jatibening atau Slipi. Untuk jurusan ini, Musisi Jalanannya lebih sering ada dari arah Jatibening ke Bekasi.

Lagu-lagu yang sering mereka bawakan diantaranya, lagu dari Seventeen (Selalu Mengalah, Untuk Mencintaimu), Kerispatih (Cinta putih), Wali (Cari Jodoh, Gadis Berkerudung Merah), Punk Rock Jalanan, Andra and The Backbone (Sempurna), Firman (Kehilangan) Joy Tobing (Semua Karena Cinta), ME ((Inikah Cinta), Tompi (Aku Jatuh Cinta), Once (Symhony yang Indah), dll.    

Minggu, 22 Januari 2012

Once - Symphony Yang Indah

Alun sebuah symphony
Kata hati disadari
Merasuk sukma kalbuku
Dalam hati ada satu
Manis lembut bisikanmu
Merdu lirih suaramu
Bagai pelita hidupku

Berkilauan bintang malam
Semilir angin pun sejuk
Seakan hidup mendatang
Dapat ku tempuh denganmu

Berpadunya dua insan
Symphony dan keindahan
Melahirkan kedamaian
Melahirkan kedamaian

Reff:
Syair dan melodi
Kau bagai aroma penghapus pilu
Gelora di hati
Bak mentari kau sejukkan hatiku

Burung-burung pun bernyanyi
Bunga-bunga pun tersenyum
Melihat kau hibur hatiku
Hatiku mekar kembali
Terhibur symphony
Pasti hidupku ‘kan bahagia

Jumat, 20 Januari 2012

Dalam Sujudku

Mata ini tak berkedip
Bibir ini tak bergerak
Namun nadi ini masih berdetak!

Ku merenung, melihat kisah di waktu lalu
Masa laluku yang kini menjadi semangatku
Impian itu yang menantangku
Merancang masa depan, satu demi satu
Langkah ini tak akan pernah terhenti!
Tuhan, apakah ini jalanku?
Menggapai mimpi dengan pengorbanan hati

Tuhan, bimbing langkahku untuk meninggalkan semua kejenuhan
Biar aku selalu bersujud di hadap-Mu
Mengucap syukur kepada-Mu

Tuhan, hiasi jalanku dengan secercah harapan yang ada
Agar putus asa ini tak membakar semangat yang membara

Ku yakinkan hati, bahwa keberhasilan kini ada di depan mata!!

Kamis, 19 Januari 2012

Cukup Dia!

Biar begini indahnya
Jangan kau ubah lagi
Bahagia, aku cukup bahagia

Dengan dia yang tak setiap waktu di dekatku,
Namun begitu bahagia meski hanya sedetik untuk melihatnya
Dia yang tak perhatikan aku setiap detik,
Namun aku tersanjung saat dia peduli dengan sedihku

Indah, begitu indah aku mengaguminya
Atau mungkin aku jatuh hati padanya
Entah apa-lah namanya
Yang penting aku bahagia

Dan kau, tetaplah di situ
Cukup perhatikan aku dari situ
Jangan mendekat ke arahku
Karena dia...
Cukup dia...


Mawar

Seperti ini kita..
Seperti bunga mawar ini
Kita sudah indah koq dan teramat istimewa
Tapi siapa yang tau hatinya!

Mungkin harumku bisa menenangkan fikirannya
Atau bisa juga membuatnya pusing tak karuan
Kadang-kadang sifat dia memang tidak bisa ditebak!
Atau mungkin kita yang tertutup

Di saat kita layu...
Kita masih bisa koq untuk tersenyum
Kita masih terlihat indah-kan
Kalau tidak ditanya, ya diam!
Karena kita ingin dimengerti
Cuma itu, ga berlebihan kan
Dan ga susah pula


Rintik-rintik Pada Hati

Untuk langit-langit hati
Hujan boleh, asal jangan sampai banjir
Sampaikan kabar itu lewat petir
Meski datangnya mengagetkan 
Dan meski sanggup menumbangkan pohon di tepi jalan                                                 
Tapi setidaknya saat petir datang, itu bisa mengurungkan niatnya tuk pergi di tengah badai
Setidaknya ia tetap berada satu atap bersamaku
Meski sudah tak perduli dengan dingin yang kurasa

Ini Ego Kami

Jemarinya lincah menari-nari di tengah keypad telepon genggam
Entah tersadar atau tidak dengan kehadiranku di sampingnya
Padahal saat kami punya cukup jarak,
Yang kulihat dia tak berkutik
Gerak langkahnya begitu terarah,
Tapi tak pernah kutahu tujuannya
Dan pasti tak berarah kepadaku

Mungkin dia yang lebih dulu melihatku, atau memang aku
Kesal tiba-tiba saja mengetuk pintu hati,
Saat mata ini menangkap sosoknya
Jadi kubelokkan saja pandanganku ke tempat lain
Yang menurutku bisa memulangkan kesal ke rumahnya



Ya sudahlah, ini ego kami!
Tapi aku lebih memilih untuk menjadikannya kenangan
Dan memenjarakan cinta yang pernah ada
Bukan mencoba membuang kisah kami, seperti dia




Akui saja lah!

Mencari apalagi kamu..?
Sudah jelas-jelas bintang menemani malammu
Kopi menghangatkan ragamu
Dan lagu pun ikut menenangkan hatimu

Diammu seharusnya tenggelam..!
Karena jelas sudah malammu tak kan terang jika tak ada bintang
Jelas bahwa ragamu menginginkan hangatnya kopi
Jelas-jelas harimu akan sepi tanpa lagu

Jadi katakanlah kalau kau membutuhkannya,
Kau perlu dia
Karena perlahan bintang akan meredupkan sinarnya
Hangatnya kopi akan berkurang oleh terbuangnya waktu
Dan lagu tak kan lagi seindah yang semestinya
Jika kau tetap diam


Teras

Jika aku tahu pertemuan itu adalah Titik.
Aku akan menahanmu di sini dengan Koma,
Dan berikan Tanda Seru saat memeluk kamu!
Seolah memberikan Tanda Kurung untuk memintamu (jangan pergi)
Agar aku tak meragu sekarang dengan keberadaanmu, seperti Tanda Tanya?

Demo Buruh - 19 Januari 2012

Hanya berdzikir dan berdzikir yang bisa aku lakukan. Ya Robb, semoga kami semua dalam lindungan-Mu. Tepatnya kemarin, Kamis 19 Januari 2012, pukul 12.30, saat itu aku dan kedua temanku baru saja membuka pintu menuju kantin yang berada di lantai 2. Tiba-tiba saja terdengar suara temanku yang berteriak cukup keras. Dia menyerukan "Keluar, keluar, cepat keluar!!!" Jelas saja kami bertiga ketakutan karena gak biasanya teman kami itu berteriak seheboh itu. "Ada sweeping!"

Kami pun bingung, antara perut yang keroncongan karena belum terisi dari pagi dan rasa takut karena mengetahui pendemo yang nekat masuk ke dalam pabrik. Sebagian rekan kerjaku keluar ruangan yang terlihat dari koridor pabrik. Namun gak lama kemudian, para pendemo itu muncul juga dari pintu belakang pabrik. Kami tercengang karena melihat rombongan pendemo itu memasuki pabrik kami beserta kendaraan bermotornya. Mereka menggedor-gedor kaca ruang produksi hingga pecah dan menyuruh kami untuk segera keluar dari pabrik. Yang kami khawatirkan adalah para pendemo itu melukai kami, kasihan temanku yang lagi hamil. Wajahnya berubah pucat dan menangis. Proses produksi pun sempat terhenti sebentar. Kami pun berjalan menuju lobi dan dari sana terlihat keadaan di luar pabrik yang begitu mencekam. Gak lama para pendemo beserta kendaraan bermotornya keluar dari area pabrik kami. Aku dan kedua temanku akhirnya memutuskan untuk makan siang setelah keadaan mulai kondusif. Dan sebagian karyawan lain melanjutkan pekerjaan mereka. Proses produksi kembali berlangsung tidak kurang dari setengah jam.

Setengah jam kemudian (13.00) aku dan kedua temanku kembali ke ruangan untuk mulai bekerja. Baru 5 menit aku bekerja, lagi-lagi kami diteriaki oleh rekan-rekan untuk segera keluar. Kali ini atasan kami yang menyerukan langsung ke lapangan. Kami pun mengikuti komando dari atasan kami dan segera berlari keluar. Gak perduli dengan peralatan kerja kami yang tertinggal di dalam ruangan. Yang ada di dalam fikiran kami adalah menyelamatkan diri. Seluruh karyawan sudah berada di pos security dan sebagian lain berada di luar gerbang perusahaan.

Para pendemo itu men-sweeping perusahaan kami untuk ikut serta berdemo. Karyawan yang membawa motor dipaksa untuk berkeliling kawasan men-sweeping perusahaan lain yang masih melakukan proses produksi. Demo besar-besaran ini terjadi karena pihak Apindo (Asosiasi Pengusaha Indonesia) tidak mencabut gugatannya di PTUN (Pengadilan Tata Usaha Negara) Bandung. Padahal kabar yang beredar pada Minggu malam (15 Januari 2012) Apindo akan mencabut gugatannya. Oleh karena itu, demo buruh yang sudah direncanakan diadakan pada hari Senin kemarin dibatalkan. Namun setelah mengetahui bahwa Apindo berkelit, Buruh Bekasi Bergerak untuk mengadakan demo besar-besaran. Seluruh aktifitas di kawasan industri Cibitung - Cikarang pun lumpuh total. Para pendemo memblokir gerbang tol hingga kemacetan panjang pun terjadi di jalan tol Jakarta menuju Karawang dan sebaliknya.

Terpaksa aku dan teman-teman kerjaku mendaki gunung lewati lembah (layaknya ninja hatori). Kami berjalan kaki lewat belakang pabrik menuju jalan tol. Dari atas jembatan pun sudah bisa terlihat kemacetan panjang, baik itu di jalan tol maupun jalan pengendara motor itu sendiri. Jalan di sisi tol cukup curam sedangkan kami harus melewatinya jika memang ingin pulang. Perlahan kami menuruni jalan itu, saling bantu membantu. 
Untuk pertama kalinya, aku bisa menyebrangi jalan tol dengan santai. Namun sepertinya sia-sia, karena gak ada satu mobilpun yang menuju arah Jakarta. Kamipun terpaksa menunggu di tepi jalan tol. Gak jauh dari tempat kami berdiri terlihat motor-motor para pendemo di tengah jalan tol.

Sekitar pukul 15.30, barulah terlihat sebuah helikopter yang melintas di atas kepala kami, sepertinya mereka sedang memantau keadaan kami. Disusul kemudian, Bapak-bapak dari pihak kepolisian dengan kendaraannya. Kabarnya sore itu pihak Apindo telah mencabut gugatannya dan bersedia membayar upah buruh sesuai dengan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat tahun 2012 yaitu sebesar Rp 1.491.866 per bulan, upah sektor dua Rp 1.715.645, dan upah sektor satu Rp 1.849.913 per bulan. Satu per satu mulai terlihat mobil dari arah Karawang yang melintas. Kebetulan kami bertemu dengan teman-teman kami yang membawa mobil dan mereka memberikan kami tumpangan. Alhamdulillah...

Ya Robb, semoga tidak terjadi lagi kejadian serupa pada hari-hari berikutnya. Dagdigdug rasanya. Berdemo boleh-boleh saja, asalkan tidak anarkis, tidak membuat kami (khususnya kaum hawa) ketakutan. Kita bisa duduk bersama untuk menyelesaikan permasalahan yang ada, sehingga tetap tercipta suasana yang damai.

Senin, 16 Januari 2012

Si Penelepon itu adalah PENIPU ! Part-2

Lagi dan lagi...
Penipu itu mungkin masih merasa penasaran karena kemarin gak berhasil menipu keluargaku.
Kebetulan aku yang menyapa si Penelepon itu.
Kali ini si Penelepon dengan suara seraknya, mengaku-ngaku sebagai Mama!
Dia bilang, "Ini Mama. Mama lagi sakit, suaranya serak."
Aku mulai bingung, "Mama?? Mama Siapa?"
"Ini Mama, suaranya serak."
Aku mulai curiga dan langsung menutup telepon dengan sedikit rasa takut. Fikiranku langsung tertuju pada sebuah berita heboh mengenai sms Mama yang minta-minta pulsa. Jangan-jangan ini kasus yang sama.

Telepon kembali berdering, masih dari si Penipu itu.
Tapi kali ini Mama yang menerima telepon tersebut.
Si Penelepon masih kekeuh bilang, "Ini Mama. Mama lagi sakit, suaranya serak."
"Mama, Mamanya siapa?" tanya Mama (Mama-ku yang sebenarnya).
"Mama lagi di Rumah Sakit, Papa masuk Rumah Sakit."
"Ngaco kamu! Saya Mamanya!"
Telepon pun ditutup oleh Mama tanpa permisi. Beliau semakin yakin kalau si Penelepon itu adalah orang yang sama, yang kemarin mengaku-ngaku dari PT. Telkom, yang berusaha untuk menipu keluarganya.

Ada-ada saja Penipu jaman sekarang.

Si Penelepon itu adalah PENIPU ! Part-1

Dear Teman-teman...

Mudah-mudahan cerita ini bisa membuat kita agar lebih berhati-hati agar tidak terlalu cepat percaya dengan seseorang. Khususnya yang mengiming-imingi Hadiah.

Kriing... Kriing...
Suara telepon di pagi itu mengganggu aku dan Mama-ku yang tengah menikmati secangkir teh manis hangat sambil menonton Berita di televisi. Dan beritanya tidak jauh masih seputar Tol Cipularang yang dianggap mistis. Tiap kali mengganti channel, pasti berita itu terulang lagi. Hufft, lama-lama aku bosan! 
Langsung saja aku menyapa ramah seseorang yang berada di ujung sana, "Hallo, Assalamualaikum.."
"Walaikumsalam," balasnya dengan suara sedikit berwibawa ala Customer Service. "Selamat Pagi, bisa bicara dengan Ibu Dewi?" Sebut saja itu nama Mama-ku, Dewi.
"Darimana ya?"
"Dari Telkom," katanya yang mengatasnamakan PT. Telkom.
"Tunggu sebentar ya, Pak." tanpa fikir panjang aku berbisik kepada Mama, "Dari Telkom".
Sempat bertanya dalam hati juga, ada apa yah pihak Telkom telepon dan ingin bicara dengan Ibuku? Bukankah kalau hanya ingin menawarkan Paket Speedy-nya bisa langsung dengan siapapun yang menerima telepon tersebut, aku misalnya. Tapi entahlah, mungkin ada pemberitahuan lain.

"Ya Hallo," sapa Mama yang tidak kalah ramah denganku, bahkan lebih ramah.
"Selamat Pagi Ibu, saya dari Telkom ingin memberitahukan bahwa Ibu Dewi terpilih menjadi Pemenang yang mendapatkan Sepeda Motor Yamaha. Selamat ya Ibu!
"Maaf Pak, Pemenang apa yah?" tanya Mama sekali lagi untuk memastikan.
"Alhamdulillah Ibu, Ibu akan mendapatkan hadiah berupa Sepeda Motor Yamaha dari Telkom. Sekali lagi selamat ya Ibu. Alhamdulillah.." Jelas si Penelepon itu semangat.
Tiing..! 
Sepertinya Mama sudah tau dengan siapa Beliau berbicara. Yaitu dengan seorang Penipu yang tengah berusaha mengelabui korbannya.

"Maaf Pak,tapi saya sudah punya motor!"
"Tapi ini Sepeda Motor Yamaha, Bu."
"Oia?!" dengan malas Mama jawab sekenanya.
"Ya Bu. Ibu silahkan menghubungi pihak Telkom di nomor berikut..."
Belum selesai si Penelepon itu menyebutkan nomor teleponnya, Mama langsung memotong pembicaraannya, "Aduh Pak, saya lagi buru-buru mau pergi."
"Hanya menelepon ke Kantor Bu."
"Nggak bisa, Pak. Saya mau pergi sekarang."
"Ya udah kalo nggak mau!"

Tuut... Tuut... Tuut...

Dengan begini sudah jelas bahwa si Penelepon itu adalah seorang Penipu. Bukankah sebagai seorang Customer Service atau seseorang yang bekerja di Perusahaan Services akan memberikan Pelayanannya yang terbaik. Dan dituntut untuk menciptakan komunikasi yang ramah kepada Customernya. Sedang dari ending cerita tersebut, si Penelepon malah langsung menutup teleponnya dan bahkan mengucapkan kata-kata yang tidak seharusnya.

Hati-hati teman, jika kalian menerima telepon yang mungkin ceritanya mirip seperti ini.
Berdasarkan dari cerita nyata seorang Tetangga lainnya (yang bisa dibilang adalah Korban): 
Si Penipu yang mengatasnamakan PT. Telkom tersebut memberikan nomor telepon agar kita menghubungi Perusahaannya. Lalu pihak Perusahaan (teman sekongkolnya) akan menyuruh kita untuk segera mentransfer uang sejumlah yang mereka minta (bahkan bisa sampai belasan juta). Baru setelah itu kita bisa mengambil hadiahnya. Tetapi pada kenyataannya, uang kita akan lenyap tak berbekas.

Pergi Saja

Kau dan aku dulu saling memiliki
Sejalan kita bergandengan
Tapi terpuruk aku sendiri

Dewasa itu kau yang menentukan
Berulang kali aku katakan
Jadilah Raja di Kerajaanmu sendiri
Namun kau abaikan

Kita hentikan sejenak langkah ini
Jalanku bercabang
Tak lagi ingin sejalan denganmu

Pergilah kau dengan jalanmu
Temukan kedewasaanmu di sepanjang jalan itu
Entah di mana dan kapan kau temukan
Datanglah kepadaku lagi dan jangan buat aku menunggu terlalu lama

Rasa

Kenapa cinta belum juga datang
Padahal kamu telah tunjukkan semuanya
Kebaikan yang kamu miliki
Dan perhatian yang tak pernah berhenti

Kenapa hati tak bisa terbuka
Saat kamu yang mengetuknya
Bersama tulus yang menemani
Dan kejujuran dari hati

Tapi kenapa aku tak bisa menjauh dari kamu
Atau acuhkan kamu
Dan tak bisa menatap matamu
Atau diam di hadapanmu

Tentang Dia

Tentang dia yang tak pernah peka dengan rasa
Yang selalu takut untuk ungkapkan cinta
Dan yang tak pernah perduli dengan waktu

Sedang aku masih perjuangkan rasa ini
Masih menunggu cinta yang dia miliki
Dan selalu takut akan habisnya waktu

Bagaimana jika esok ada yang datang memberi rasa..?
Bagaimana jika aku mulai mencinta tapi bukan dengan dia..?
Dan bagaimana jika waktu tak lagi mempertemukan kita..?

Redi Puadin

SIAPAKAH DIA...???

Sebut aja Redi Puadin, karena dia mirip banget sama Redi Puadin yang artis itu loh... Itu tuh, pemain Ftv Sctv. Saking miripnya (atau aku yang mirip-miripin kali yah) aku langsung browsing tentang Redi Puadin. Awalnya siy aku emang gak tau nama artis itu siapa. Setelah coba beberapa kali key word, akhirnya ketemu juga, kalau namanya Redi Puadin.

Bedanya Redi Puadin dengan Redi Kw ini adalah... 

  • Redi Kw, warna kulitnya gak secerah Redi Puadin. 
  • Redi Kw, badannya gak sekekar Redi Puadin. 
  • Redi Kw, penampilannya gak serapih and sebersih Redi Puadin. 
  • Redi Kw, tampangnya gak seramah Redi Puadin. Kalau dilihat-lihat, Redi Kw jutek abis. Gak pernah senyum sama aku (apa emang karena gak kenal yah). 
  • Redi Kw, kendaraanya gak semewah Redi Puadin. Ya mungkin karena memang pekerjaan mereka yang sangat berlawanan. Kalau Redi Puadin bermobil keren, yang Redi Kw hanya bermotor honda tua. 
Info yang aku dapat tentang Redi Puadin (yang artis):
  • Lahir di Bandung, 24 Oktober 1985 
  • Pemain Ftv 
  • Pacarnya Anneke Jodi (artis juga) 
  • Twitternya @dizziredi 
  • Twitter fansnya @RediPuadinFC 


Mudah-mudahan aku bisa segera mengenal Redi Kw itu. H3, harap harap harap :D

Ini loh yang namanya Redi Puadin...

Roda Waktu

Ketika kesabaran saya diuji
Saya bertahan di sana
Karena saya tidak punya kekuatan untuk keluar dari tempat itu
Saya terpenjara di sana

Ketika mereka berteriak kepada saya
Saya hanya diam mendengarnya
Karena saya memandang hormat pada mereka

Ketika kesalahan itu saya perbuat tanpa ingin
Saya tertunduk di hadapan mereka
Karena di mata saya mereka lebih mengerti
Atau bahkan yang maha tau

Ada kalanya waktu berhenti untuk saya
Dan membiarkan saya merasakan ketenangan
Mengelus dada yang teramat sesak
Dan menyunggingkan senyum dari bibir yang kelu

Waktu pun kembali berputar
Meminta saya mengulang kisah itu
Membiarkan perasaan ini dipermainkan

Tuhan, bagaimana dengan aku...
Adilkah ini untukku...???

Imamku

Bukan aku pemilih, bukan...
Bukan aku mencari yang sempurna, bukan juga...
Andai aku bisa
Aku tak kan melihat dia dari ganteng atau biasanya,
Tak kan meminta materi darinya,
Tak kan pula menomor satukan kariernya

Sedapat mungkin aku akan belajar tulus
Tanpa berharap ada apanya
Tulus, tanpa menjadikannya yang sempurna,
Tulus, tanpa memaksa

Tapi pada kenyataannya
Mereka ingin aku mendapatkan yang terbaik
Hingga mereka memberikan pilihan untukku
Membiarkan aku untuk memilihnya
Memilih yang terbaik di antara pilihan yang menurut mereka sudah jauh lebih dari baik

Lantas siapa yang kelak menjadi imamku...??
Ya Robb, seluruh kebimbangan ini kupasrahkan kepada-Mu
Biar cahaya kasih-Mu yang membuka mata hatiku

Aku hanya ingin dia yang menjadi kekasih hatiku nanti
Adalah dia yang selalu dekat dengan-Mu
Benar itu saja...!!
Bukan pria yang super sibuk yang selalu menjadikan alasan pekerjaan saat meninggalkan solat
Bukan pria kaya raya yang sering kali memamerkan semua materi yang dimilikinya dan lupa berbagi kepada si fakir miskin
Bukan pula pria bak artis yang selalu memuja ketampanannya sendiri yang tak pernah sadar bahwa masih ada yang lebih sempurna dari dirinya
Tapi pria sederhana yang selalu bekerja keras dan tak pernah lupa pada agama-Mu

Dhisa - Cintaku Kamu

Ku merasa saat kau datang kembali
Mesti aku mencoba bertahan dan hindari
Oh mengapa kau datang mengganggu lagi
Di saat kau tak mungkin berada di sisiku

Reff:
Ku sadari meski bintang bersinar di langit indah
Aku tak akan mampu menggapai sinarnya
Dirimu kan selalu di sana dengannya
Takkan berubah meski cintaku kamu
Oh mengapa kau datang mengganggu lagi
Di saat kau tak mungkin berada di sisiku

Repeat reff [3x]
Takkan berubah meski cintaku kamu

Roulette - Aku Jatuh Cinta

Awalnya ku tak mengerti apa yang sedang kurasakan
Segalanya berubah dan rasa rindu itu pun ada
Sejak kau hadir di setiap malam di tidurku
Aku tahu sesuatu sedang terjadi padaku

Sudah sekian lama ku alami pedih putus cinta
Dan mulai terbiasa hidup sendiri tanpa asmara
Dan hadirmu membawa cinta sembuhkan lukaku
Kau berbeda dari yang kukira

Reff:
Aku jatuh cinta kepada dirinya
Sungguh-sungguh cinta oh apa adanya
Tak pernah kuragu namun tetap selalu menunggu
Sungguh aku jatuh cinta kepadanya

Coba-coba dengarkan apa yang ingin aku katakan
Yang selama ini sungguh telah lama terpendam
Aku tak percaya membuatku tak berdaya
Tuk ungkapkan apa yang ku rasa

Back to reff:
Aku jatuh cinta kepada dirinya
Sungguh-sungguh cinta oh apa adanya
Tak pernah kuragu namun tetap selalu menunggu
Sungguh aku jatuh cinta kepadanya

Kadang aku cemburu
Kadang aku gelisah
Seringnya ku tak mampu lalui hariku
Tak dapat ku pungkiri
Hatiku yang terdalam
Betapa aku jatuh cinta kepadanya

Judika - Setengah Mati Merindu

Mengapa waktu tak pernah berpihak kepadaku
Apakah aku terlalu, terlalu banyak berkelana
Mengapa kita masih saja tak pernah bersatu
Selalu saja bertemu, bertemu saat kau milik yang lain
Mungkin kau bukanlah jodohku, bukan takdirku
Terus terang...

Reff:
Aku merindukanmu, setengah mati merindu
Tiada henti merindukanmu
Masih hatiku untukmu,
Aku tetap menunggumu

Mengapa waktu tak pernah berpihak kepadaku
Apakah aku terlalu, terlalu banyak berkelana
Mungkin kau bukanlah jodohku
Atau bahkan bukan takdirku
Terus terang... (Terus terang)

Back to reff:
Aku merindukanmu, setengah mati merindu
Tiada henti merindukanmu
Masih hatiku untukmu,
Aku tetap menunggumu
Ooo...

Aku merindukanmu, setengah mati merindu
Aku merindukanmu, masih hatiku untukmu
Aku tetap menunggumu (Ku tetap menunggu)
(Setengah matiku menunggumu) menunggumu
Aku tetap menunggumu