Kamis, 12 April 2012

7 Alasan Tak Boleh Sering Kerja Lembur

Bila setiap hari Anda adalah orang terakhir yang meninggalkan kantor, mungkin karier Anda cepat meningkat tetapi jam-jam ekstra yang Anda habiskan di kantor juga berpengaruh bagi kesehatan.

Dalam studi yang dirilis belum lama ini terungkap bahwa pekerja yang bekerja 11 jam setiap hari beresiko tinggi menderita depresi dibandingkan orang yang jam kerjanya standar, yakni sekitar 7-8 jam per hari. Hasil riset tersebut menambah daftar lain dari dampak buruk kerja lembur bagi kesehatan.

Untunglah, waktu dua hari di akhir pekan bisa membantu kita mengurangi dampak stres dari jam-jam panjang yang dihabiskan di kantor. Di bawah ini adalah beberapa alasan mengapa kerja lembur sebaiknya tidak menjadi rutinitas harian.

1. Depresi
Studi terbaru menunjukkan bahwa orang yang rutin bekerja lembur lebih rentan depresi. Ini antara lain karena jam kerja yang panjang berarti waktu yang pendek untuk dihabiskan mengurusi keluarga dan diri sendiri.

2. Terlalu banyak duduk
Mereka yang pekerjaannya mengharuskan untuk duduk di belakang meja harus menyadari bahwa gaya hidup sedentari tersebut berbahaya bagi kesehatan. Cukup banyak riset yang menyatakan orang yang terlalu banyak duduk beresiko tinggi menderita diabetes, obesitas, kanker, atau serangan jantung. Malah, menurut peneliti dari University of Missouri, orang yang terlalu banyak duduk, meski mereka meluangkan waktu berolahraga, tetapi beresiko tinggi menderita penyakit kronis seperti diabetes atau perlemakan liver. 

3. Kurang tidur
Sebuah penelitian menunjukkan orang yang bekerja lembur cenderung memiliki kualitas tidur yang rendah. Dampak dari kurang tidur sendiri sudah cukup banyak didokumentasikan, antara lain berkurangnya konsentrasi, kenaikan berat badan, mudah marah, penyakit kardiovaskular, dan masih banyak lagi. Hampir 30 persen orang yang kurang tidur mengaku mereka sering mengantuk di tempat kerja, sementara itu 1 dari 10 orang dari kelompok kurang tidur sering terlambat kerja. 

4. Masalah kardiovaskular
Studi pada tahun 2010 menyebutkan, orang yang bekerja 10 jam atau lebih setiap hari beresiko tinggi menderita penyakit kardiovaskular seperti hipertensi atau serangan jantung. Hasil analisa studi terhadap 6.000 pekerja sipil di Inggris yang dipublikasikan European Heart Journal edisi online menyebutkan, orang yang sering bekerja lembur dengan menghabiskan waktu 10 hingga 11 jam sehari berisiko lebih tinggi mengalami sakit jantung. 

5. Stres
Menurut para pakar dari Mayo Clinic, Rochester Amerika Serikat, seperempat orang yang disurvei menyebutkan bahwa pekerjaan merupakan stresor (pemicu stres) dalam hidup mereka. Dalam jangka pendek stres, akan memicu tubuh memproduksi hormon yang akan meningkatkan tekanan darah, detak jantung dan gula darah. 

6. Ketegangan mata
Menatap layar komputer sepanjang hari merupakan penyebab utama ketegangan mata. Gejala kondisi tersebut bervariasi mulai dari sakit kepala, mata kering, atau pandangan kabur. Namun ternyata bukan cuma orang yang bekerja dengan komputer saja yang akrab dengan penyakit ini. Para supir yang harus mengendarai kendaraan dalam waktu lama juga mengalaminya.

7. Demensia
Penelitian yang dipublikasikan tahun 2009 menunjukkan bahwa mereka yang workaholic di usia muda lebih beresiko menderita demensia saat menginjak usia tua. Studi yang dipublikasikan dalam The American Journal of Epidemiology itu menemukan, karyawan yang bekerja lebih dari 55 jam dalam seminggu mengalami masalah dengan daya ingat, daya nalar, dan kosa kata. Masalah-masalah tersebut bahkan semakin parah seiring dengan terus bertambahnya jumlah jam kerja mereka.

Tips Sehat Untuk Pekerja Shift Malam

Lagi-lagi saya harus terbangun di malam hari untuk bekerja, ugh malas! Di saat orang lain tertidur lelap, saya justru harus memulai pekerjaan di sebuah perusahaan manufaktur. Gak hanya saya saja siy yang melakukan aktifitas di malam hari, tapi juga mereka yang bekerja sebagai tenaga medis, karyawan hotel, atau wartawan. Profesi seperti ini menuntut kami untuk bekerja di luar jam kerja normal, nine to five. Ketika harus menjalani shift malam, saya terpaksa menggunakan waktu tidur untuk bekerja dan sebaliknya, waktu normal bekerja justru saya pakai untuk tidur. 

Menurut dr. Hrayr Attarian, Kepala tenaga medis di Fletcher Allen Health Care, Vermont, AS, gak jauh berbeda dari mesin, secara biologis tubuh perlu waktu itirahat. Ibarat mesin yang terus menerus digunakan tanpa henti, otomatis lama kelamaan onderdil mesin, atau dalam hal ini organ-organ tubuh akan soak. Pada malam hari, tingkat metabolisme tubuh menurun. Pada waktu ini tubuh melakukan pembuangan zat-zat beracun (detoksifikasi) di bagian sistem antibodi. Karena itu, sebaiknya pada jam-jam tersebut tubuh beristirahat. Jika mengabaikan tidur malam atau sering begadang dapat megacaukan proses pembuangan zat-zat tidak berguna tersebut. Sehingga berdampak buruk bagi kesehatan. 

Kalau sudah begitu, penyakit atau gangguan kesehatan yang rentan menyerang pekerja malam antara lain: 

1. Masuk angin 
Kurangnya waktu tidur di malam hari, bias membuat daya tahan tubuh merosot. Jika kondisi tersebut  dibarengi paparan angin malam, masuk angin menjadi penyakit langganan. 


2. Flu 
Saat stamina tubuh sedang gak fit, menyebabkan rentan terkena flu, karena disebabkan virus. 


3. Infeksi gangguan sistem pernapasan 
Hawa dingin angin malam bisa menyebabkan gangguan kesehatan paru-paru. Khususnya penderita alergi udara dingin, akan gampang terkena bronchitis dan asma. 


4. Liver atau Hepatitis A 
Hal ini disebabkan orang yang aktif di malam hari, fungsi hatinya dpicu untuk bekerja lebih cepat sehingga detoksifikasi tubuh lebih tinggi. Akibatnya tubuh mudah drop. 


5. Gangguan pencernaan 
Sistem pencernaan relatif tidak aktif pada malam hari. Jika anda mengonsumsi makanan sembarang bisa memicu masalah pencernaan seperti gangguan lambung dan diare. 


6. Gangguan kesehatan jantung 
Makin malam bekerja jantung lebih keras. Ketika Anda tidur, jantung juga beristirahat dan bekerja lebih lambat. Ketika Anda bekerja malam, jantung juga ikut bekerja dan terus memompa darah ke dalam tubuh. 

Agar penyakit langganan itu gak mampir di tubuh Anda, perhatikan hal berikut: 


1. Kurangi kopi 
Memang, minuman satu ini bisa jadi obat penghalau kantuk yang paling ampuh. Tapi, kafein dalam kopi justru bisa meningkatkan risiko gastritis alias gangguan lambung. Gantilah kopi dengan air putih atau teh. 


2. Makan cukup sebelum dan pada saat lembur. 
Kalau sedang diet, sebaiknya hentikan saja dulu. Sebab, kerja ekstra memerlukan tenaga tambahan, yang bisa didapat dari nutrisi makanan. Perbanyak makan buah-buahan dan sayuran, agar asupan serat tercukupi. 


3. Konsumsi suplemen atau multivitamin. 
Tujuannya untuk meningkatkan daya tahan tubuh, antioksidan, dan memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak. Disarankan agar mengonsumsi yang alami seperti herbal. Madu adalah pilihan yang paling baik dan aman. 


4. Waktu istirahat yang cukup. 
Ketika jam biologis tubuh harus terpaksa dibalik, orang yang begadang otomatis harus mengganti jam istirahatnya di waktu yang lain. Sempatkan tidur sebentar sebelum tugas malam. Dengan demikian, stamina akan tetap terjaga meski harus terjaga semalam suntuk. 


5. Olahraga teratur untuk menjaga kebugaran. 
Tidak harus jenis olahraga tertentu, yang penting bergerak secara aktif, seperti jalan kaki dan naik tangga. 

Jadi, tetap semangat untuk Anda (..dan Saya juga..) yang memiliki rutinitas kerja di malam hari. \(^.*)/